Monday, October 25, 2010

Dikecewakan (lagi)

Percayalah, bahwa kenyataan yang terjadi 'lebih berat' dari judul diatas.


- Pernah dengar, kasus penggusuran SMPN 56 Jakarta yang bangunannya digusur karena lahannya mau dibikin Mall, lalu salah seorang Guru yang melawan malah divonis penjara 16 tahun 9 bulan?


- Sudah tahu kan, kalau koruptor kelas kakap malah hanya divonis 4 tahun penjara? (Belum dikurangi potongan-potongan saat momentum hari kemerdekaan, hari raya, yang PASTI mereka dapatkan setiap tahun)


Beberapa waktu lalu saya menyaksikan acara berita di televisi yang menghadirkan hasil survey kepuasan masyarakat Indonesia selama satu tahun presiden dan wakilnya menjabat, dalam survey itu ditunjukkan kepuasan masyarakat meningkat pesat dalam hal "Penegakkan Hukum" - dibilang lah, bahwa kinerja pemimpin kita dalam membarantas ketidak-adilan hukum berkembang pesat.


Scroll up lagi ke cuplikan artikel yang saya kutip diatas.


Oh. Timpang sekali bukan?


Enggak perlu repot-repot melihat fenomena ini pakai kacamata hukum atau ilmu yang terlalu tinggi. Saya melihat ini dari kacamata orang yang paling awam. Logikanya, kenapa orang yang cuma ingin mempertahankan haknya-yang tidak menganggu hidup orang lain-yang tidak menyebabkan orang lain jadi miskin- malah dihukum sangat berat, bahkan jauh lebih berat daripada.....


Orang yang kita semua udah tahu kalau dia salah satu penyebab kemiskinan di negara ini-yang gara-gara dia kita jadi gak bisa nikmatin jalanan bagus dan armada bus yang mencukupi-yang gara-gara dia negara ini rugi bermiliar-miliar rupiah-yang karena dia sehingga nggak semua anak-anak indonesia bisa nge-tweet apalagi main game online.


KE

NA

PA?!


Setiap kita makan di restoran, beli aksesoris di toko berwarna pink itu, jajan slurpee, nonton di twenty-one, dan lain lain, uang kita selalu terpakai buat bayar pajak loch! Kita bayar pajak itu, demi nilai mulia berjudul "membangun negara", tapi diluar sana orang-orang tanpa perasaan malah tanpa malu memakai uang kita buat kepentingan mereka sendiri. Ingatkah mereka, bahwa ada ratusan anak-anak Sekolah Menengah Pertama di Jakarta yang harus belajar di trotoar jalanan sambil memandangi bekas bangunan sekolahnya digusur, dan sesaat lagi akan tergantikan dengan bangunan Pusat Perbelanjaan yang katanya berdevisa tinggi untuk sang Ibukota. Tepatnya, untuk sang pejabat yang memegang kewenangan atas segala izin yang menyelimuti proyek tersebut.


Yang mana yang bisa disebut dan membuat kita percaya seratus persen, bahwa Penegakkan Hukum di negara kita ini sudah membaik? Entah saya yang terlalu lelah atau buta, terlalu bosan atau tuli, sehingga tak mendengar apalagi merasa iming-iming harum bernama Hukum yang tegak. Atau jangan-jangan, yang disurvey dan yang mensurvey sudah ikut-ikutan main 'suap'?. Sebut saja ini model baru pengelabuan. Ujung-ujungnya membuat kita bimbang, mana yang 'masih' bisa dipercaya?

Jika benar, kalau orang-orang berdasi yang duduk di gedung mewah itu, - yang asik blackberry messenger-an sambil rapat, yang ada di ruang pengadilan, yang sedang webcam-an sambil menunggu jam istirahat habis, - memiliki pengetahuan karena pendidikan yang lebih tinggi dari kita, MANA BUKTINYA?


Kalau memilah-milah mana yang pantas dikenakan sanksi mana yang tidak, mana yang harus dipentingkan dan diabaikan, mengkategorikan kebutuhan rakyat yang benar-benar mendesak dan yang tidak betul-betul butuh- saja tidak becus, mau dikemanakan janji-janji manis lainnya yang mereka umbar lewat banner dan baleho yang mengotori jalan saat musim kampanye?


Kalau peristiwanya selalu begini, bagaimana orang-orang mau pada takut lalu taat dengan yang namanya Hukum? Yang katanya merupakan Tuhan negara nomor dua, selain Presiden.


Lalu,


kenapa tidak anak-anak muda seusia kita saja yang memimpin bangsa ini?


Buktinya kita jauh lebih pintar, punya prinsip, lebih sosialis, dan bisa berhitung dibanding mereka yang lagi dan terus-terus mengecewakan. Kita enggak perlu dasi, atau mobil ferarri serta fasilitas komunikasi senilai EMPAT BELAS JUTA sebulan kok. Kita cuma butuh.....


KESEMPATAN.



Kapan kita berhenti dikelabui, dibohongi, dan dikecewakan seperti ini?!



25 10 10

@clubSPEAK's office

_NR_


Sunday, October 24, 2010

like I've said before :'>

seperti yang sudah saya bilang ;

saya sayang sama dia

- kata teman, bisa jadi just like a little sister who love her brother -

tapi....

saya punya sosok laki-laki lain yang ingin dan rasa cocok untuk saya jadikan pacar,
bukan dia - yang saya sayang itu

seperti yang saya sudah bilang ;

kalau ini bukan galau
sumpah! jangan sebut ini 'galau'


24 10 10
_NR_

Saturday, October 16, 2010

Provocateur

Aku percaya,

bahwa disana,

ada yang JAUH lebih Provokatif dari Provokator-Provokator yang tersedia di Negeri ini...

Train Station

When bored and fad comes together....
I tried to took these pictures.
Train Station. Oh, when will this place come better than today?









Wednesday, October 13, 2010

YA TAPI AKU SESUNGGUHNYA


Aku kira tertawa dapat membuatnya lupa,
dapat membuatnya sejenak bahagia,
mengganti aura sedihnya dengan aura positif yang membara
membuatnya sadar, aku ada

YA

Dia memang terlihat lebih baik,
air matanya tinggal setitik,
senyumnya mulai kembali menggelitik,
dan aku turut merasa lebih baik

TAPI

Itu tidak menjamin dia tahu isi hatiku,
tak dapat memastikan dia tahu perasaanku,
sedih dan gelisahku, saat dia sedang sendu

AKU

Terus ingin jadi orang yang dia cari - saat perlu atau tidak
terus ingin jadi orang yang mendengar - cerita sedih atau buih suara gembira


SESUNGGUHNYA


Aku ingin menjadi orang yang tepat, yang bisa merapat tanpa syarat

_NR_
October 13rd 2010 :')


Monday, October 11, 2010

#SpeakFest

Hello youngster !
I'm back with the good news that so worth it to you waiting for :)

Here these are :

Club Speak (Suara Pemuda Anti Korupsi), sebagai salah satu club/komunitas/organisasi yang bergerak di bidang Anti Korupsi dengan pendekatan kaum muda, akan membantu dan memfasilitasi kita semua untuk memulai gerakan anti korupsi yang dapat dimulai dari sendiri.

Salah satu agenda clubSPEAK saat ini adalah : #SpeakFest




Apa sih SpeakFest itu? SpeakFest adalah serangkaian kegiatan yang dimotori oleh clubSPEAK dan didukung oleh Transparency International Indonesia, yang tentunya bergerak di bidang anti korupsi dan dikhususkan untuk gerakan kaum muda. SpeakFest dimulai dari mulai dari Oktober sampai dengan Januari 2011. Salah atu program SpeakFest adalah workshop video dokumenter yang merupakan bentuk kampanye anti korupsi kaum muda.




Biar mudah, diberi penomoran aja ya., | @ClubSpeak

1. SpeakFest mulai Oktober ini. Salah satu kegiatannya ada Workshop Video Dokumenter.

2. Trainer Workshop Dokumenter #SpeakFest adl orang2 yang ada di blakang layar Think Act Change yg dibuat Bodyshop.

3. trainer Workshop Dokumenter jg ada dari Creative Education Indonesia (Credo) yg akan bawain sesi Creative Thinking. #SpeakFest

4. Workshop Dokumenter #SPeakFest ini rentang wkt panjang, start 23 Oktober, selesai 31 Januari 2011. Kombinasi blajar di kelas & praktek.

5. Bareng di sesi Creative Thinking, ada @TIIndonesia yg akan kasih gambaran ttg korupsi di Indonesia & yg ada di sekitar kita. #SpeakFest

6. Setelah kebayang ky apa dampak korupsi, Credo akan bantuin peserta menajamkan ide2 kreatif untuk dokumenter yg kamu mau buat. #SpeakFest

7. Credo juga akan bantuin kita tau proses berpikir kreatif dengan konsep2 seperti "divergent and convergent thinking". #SpeakFest

8. Kombinasi sesi Credo & @TIIndonesia akan bikin peserta workshop "ngeh" cara-caranya anak muda bisa lawan korupsi. #SPEAKFest

9. Nah the real technical workshop begin Sabtu-Minggu, tanggal 30-31 Oct, trainer dari Dewan Kesenian Jakarta dan Konfiden. #speakFest

10.Blajar apa di Workshop Dokumenter? Pngerucutan ide, mindahin ide ke bahasa gambar, bikin script, teamwork, shooting, editing. #SpeakFest

11. Bikin video kalo mau bagus alurnya: Ide, naskah, storyboard, shooting, edit (audio & visual), lalu screening. #SPEAKfest

12. Tertarik ikutan? Kita ngadain workshop ini GRATIS, dengan syarat : FULL COMMITMENT. #SpeakFEST

13. Ngerasa bisa yakinin kita bahwa kamu punya komitmen utk menghasilkan karya dokumenter ini? #speakFest

14. Workshop video dokumenter ini terbuka untuk yg berusia 15-24, ajak 2 orang temanmu lainnya utk daftar sbg kelompok. #SPeakFest

15. Ehm, kalo seblmnya udah pengalaman bikin film silahkan banget buat daftar, amatiran juga gpp. Asal jelas alur ceritanya. #speakFest

16. Penasaran? Mau ikutan? Pendaftaran baru dibuka besok dan terbatas hanya seminggu, 11-18 Oktober 2010. #SPEAKfest

17. Be sure to check @TIIndonesia's website www.ti.or.id #SpeakFest

18. Di www.ti.or.id kamu bisa download poster, form pendaftaran, alur kegiatan. #SPEAKfest

19. Info lebih lanjut bisa kirim email ke SPEAK.Festival@gmail.com, subject: Tanya Workshop Video #SpeakFest.

20. Inget yah, pendaftaran mulai siang ini jam 12,hanya seminggu s/d Senin 18 Okt. Please RT this valuable info to ur friends! #speakFest







Unduh formulir pendaftaran dan semua file keterangan lengkapnya di:
www.ti.or.id/speakfest/workshop
(Open New Tab saja kalau tidak bisaa)
Deadline: Rabu, 20 Oktober 2010!

Masih kurang jelas atau ada yang mau ditanyain kah? Don't worry fellows, let's catch up with us by mentioning on twitter @clubSPEAK @dinikopi @rdungga @arditama and also on my twitter @niniesrina


How? Are you ready for be the agents of change? :D

_NR_

Saturday, October 2, 2010

Indonesia is in OUR hands :)

Judul diatas sebetulnya saya kutip dari salah satu ucapan partner saya kak Retha pada salah satu email di milis Suara Pemuda Anti Korupsi.

Sejenak, saya tertegun.

Sebenernya itu kata-kata yang amat simpel yang bisa ditulis tanpa perlu google translate apalagi kamus thesaurus segala, tapi... is it really just words? bagi saya, tidak.

Di tengah keadaan Indonesia yang sedang sangat carut-marut (korupsi dimana-mana, kekerasan udah kayak kacang goreng, harga kebutuhan pokok naik, fasilitas umum buruk, kemiskinan dan kelaparan melanda banyak orang, sampai Hak Asasi Manusia yang sepertinya semakin ter/dilupakan), sebetulnya saya bangga. Saya bangga terutama kepada teman-teman muda yang selama ini hadir menghiasi negeri kita tercinta dengan sejuta mimpi dan rencana aksi. Bahkan, diantara mereka banyak yang berprestasi - membuat project berbau Positive Change, dari mulai skala kecil hingga International. Melancong ke negara-negara berjarak ribuan kilo dari sini untuk mendapat ilmu dan atau untuk berdialog dengan insan-insan muda lainnya dalam sebuah konferensi tingkat tinggi.
Can you see? They are still Indonesian and they are still moving on.

Kata-kata yang saya pampang sebagai judul tulisan ini, bagai mantra. Terus terang, saya juga termasuk orang yang sering ngeluh dan protes terhadap berbagai keadaan yang terjadi sama negara ini. Sesekali pun saya suka menyalahkan pemerintah dan juga pihak-pihak berkuasa terkait. Seperti presiden. Tapi jujur, apa yang saya dan kalian lakukan bukan kebiasaan baik. Karena, it can't change anything.

Sebagai anak muda, saya sadar betul walau bagaimana gerak-gerik kita terbatas. Kita dibatasi oleh hal-hal yang tak bisa kita batasi seperi Agama, Sekolah, dan Keluarga. Tapi bukan berarti kita tidak bisa menjadikan hal-hal yang membatasi kita terbatas tersebut menjadi amunisi kita. Misalnya saja, kita bisa menjadi seorang Pluralist yang cinta perdamaian dan perbedaan tanpa perlu mendiskriminasi siapapun dalam kelompok atau agama apapun. Kita bisa menuntut mendapatkan fasilitas belajar yang baik, dan agar itu bisa terjadi, kita harus bisa menghapus satu penyakit bernama KORUPSI. Lalu, kita bisa mengajak keluarga kita untuk ikut dalam aksi membangun perubahan positif. Kita bisa memulai melakukan perubahan itu dari skala kecil terlebih dahulu semisal menggalakkan kebersihan di rumah serta saling terbuka soal transparansi anggaran juga menganut kebebasan berpendapat tanpa menjatuhkan.

It's actually easy if you still patiently.

Dengan pelajaran kehidupan yang belakangan ini kamu terima dari media, saya rasa kamu bisa mulai sadar. Udah bukan jamannya lagi ribut soal agama dan main judge siapa yang benar dan siapa yang salah, udah enggak seksi lagi main pukul-pukulan atau tawuran di pinggir jalan, dan udah enggak keren lagi membiarkan perpecahan di negara ini terjadi.

" Tuhan dan kehidupan punya satu cinta. Cinta perdamaian yang tetap menyuguhkan perbedaan didalamnya. "

Indonesia is in OUR hands, so put your dreams and action then keep moving on, youngster! :)




_NR_

See you on Twitter! ~ @niniesrina