Puisi indah dibawah ditulis oleh Aquino
***
(Ini adalah puisi lama, yang ternyata masih cocok untuk situasi saat ini, ditujukan untuk kalian teman-temanku yang merindukan adanya perubahan di negara ini, untuk mereka yang muak akan ketidakadilan, dehumanisasi dan berbagai kejahatan kemanusiaan yang dibiarkan terjadi. ini surat cinta untuk kalian semua)
Ini adalah surat cinta, yang ditulis di bawah bintang.
Bagimu yang rindu akan pagi
Ketika itu malam tiba, angin malam membawa bau keringatmu
Dan embun membawa tetesan air matamu
Bersama kita berdoa, agar gelap cepat berlalu
Ini adalah surat cinta, yang disaksikan rembulan
Bagimu yang rindu secercah mentari,
Yang bosan dirundung gelap
Yang menghabiskan malam dengan doa dan kerja
Kata para tua,
Tak selamanya gelap itu menetap,
Namun kapan kata itu terwujud?
Tangan malam seolah menawan waktu
Agar tak bergulir menuju pagi.
Tak terhitung banyak doa mengalir ke angkasa
Toh hujan dosa masih menderas ke bumi
Toh awan hitam masih betah menambah gelap malam
Mahluk malam mengintai untuk menerkam
Setan-setan gentayangan menanti berbuat curang
Kemanakah selusin malaikat
yang dulu menjaga kita waktu kita kecil?
Ini adalah surat cinta, yang ditulis karena percaya
Bahwa doa dan kerjamu adalah bintang.
Malaikat-malaikat ternyata tidak pergi,
Mereka menyelinap masuk ke dalam hatimu
Untuk menyalakan cahaya harapan
Dan ketika suatu saat nanti pagi benar-benar datang,
Kita akan bertemu di cakrawala untuk menyambutnya.
Semoga saat itu embun air mata kita lenyap diterik mentari.
Jakarta, 3 Agustus 2005; 23:05
No comments:
Post a Comment